Tag Archives: Adi Kurdi

Review: Sabar Ini Ujian (2020)

Sabtu, 11 April 2020. Setelah ditelepon dan dibangunkan oleh sang ibu (Widyawati) serta ditelepon dan diingatkan kembali oleh sahabatnya, Billy (Ananda Omesh), Sabar (Vino G. Bastian) akhirnya harus menerima kenyataan bahwa dirinya harus menghadiri pernikahan mantan kekasihnya, Astrid (Estelle Linden), yang kini dipersunting oleh teman masa sekolah keduanya, Dimas (Mike Ethan). Menyaksikan mantan kekasih duduk bersanding di pelaminan dengan sosok pria lain memang merupakan sebuah cobaan berat. Belum lagi masih ditambah dengan dirinya yang harus mendengarkan guyonan-guyonan menjengkelkan dari dua temannya, Yoga (Rigel Rakelna) dan Aldi (Ananta Rispo), yang tidak berhenti menyinggung statusnya yang ditinggal nikah sang kekasih. Meski sulit, Sabar berhasil melalui hari itu dengan lancar. Sebuah keanehan terjadi. Esok paginya, Sabar kembali dibangunkan oleh sang ibu yang lagi-lagi mengingatkan dirinya untuk hadir ke pernikahan mantan kekasihnya. Tak disangka. Sabar terbangun di hari yang telah ia jalani sebelumnya. Continue reading Review: Sabar Ini Ujian (2020)

Review: Koki-koki Cilik (2018)

Layaknya seri kompetisi bakat Masterchef Junior, Koki-koki Cilik berkisah mengenai perjalanan Bima (Farras Fatik) dalam mengikuti ajang perlombaan memasak bagi anak-anak paling bergengsi di Indonesia yang bernama Cooking Camp. Untuk menjadi pemenang, Bima harus mengalahkan puluhan anak-anak berbakat lain, termasuk Audrey (Chloe X) yang telah memegang gelar juara selama tiga tahun terakhir. Persaingan ketat tersebut awalnya memberikan tekanan pada rasa percaya diri Bima – khususnya setelah mengetahui bahwa anak-anak lain berasal dari strata ekonomi yang lebih tinggi dan memiliki pengetahuan mengenai beragam menu makanan internasional yang lebih variatif dari dirinya. Namun, pertemuan Bima dengan Rama (Morgan Oey) mulai memberikannya semangat baru. Walau awalnya merasa terganggu dengan kehadiran Bima yang sering mengusik kegemarannya untuk menyendiri, mantan juru masak sebuah restoran terkenal tersebut secara perlahan mulai membagikan pengetahuannya dalam memasak sekaligus memotivasi Bima untuk dapat memenangkan kompetisi Cooking Camp. Continue reading Review: Koki-koki Cilik (2018)

Review: Kapan Kawin? (2015)

kapan-kawin-posterMeskipun lebih dikenal sebagai sosok aktor dramatis yang selalu mampu untuk menghidupkan setiap karakter yang ia perankan, Reza Rahadian sebenarnya juga memiliki kemampuan yang sama mengagumkannya ketika ia berperan dalam film-film bernuansa komedi. Seperti yang ia tampilkan dalam film-film seperti Test Pack: You Are My Baby (Monty Tiwa, 2012), Finding Srimulat (Charles Ghozali) dan Strawberry Surprise (Hanny R. Saputra, 2014), Reza hadir dengan penampilan akting yang begitu santai dan jauh dari kesan kompleks yang sering ia sajikan dalam karakter-karakter dramatisnya – dan tetap muncul sebagai aktor dengan pesona akting yang kuat. Kelebihan inilah yang memang menjadikan Reza Rahadian sebagai aktor film Indonesia terbaik di generasinya.

Penampilan sederhana dan santai itulah yang kembali dihadirkan Reza Rahadian dalam film drama komedi romansa berjudul Kapan Kawin? yang diarahkan oleh Ody C. Harahap (Cinta/Mati, 2013). Mengangkat fenomena mengenai budaya ketimuran yang menuntut mereka yang telah berusia dewasa dan memiliki karir sukses untuk segera mencari jodoh serta melangsungkan pernikahan, Kapan Kawin? sebenarnya dapat saja berakhir sebagai sebuah drama komedi romansa klise di tangan penggarap cerita yang salah. Untungnya, trio penulis naskah film ini, sutradara Ody C. Harahap yang bekerjasama dengan Monty Tiwa dan Robert Ronny, mampu menggarap premis tersebut lebih mendalam, menyentuh sisi personal dan sosial dari masalah yang mereka angkat dengan karakter-karakter yang mampu ditulis dengan begitu nyata sekaligus tidak melupakan balutan unsur komedi yang semakin membuat Kapan Kawin? terasa begitu ringan dalam penceritaannya. Dialog-dialog yang dihadirkan juga terasa begitu manis tanpa pernah terasa berusaha terlalu keras sehingga – seperti yang sering terjadi pada kebanyakan film drama romansa Indonesia – berakhir dengan terdengar menggelikan.

Kapan Kawin? sendiri bukanlah hadir tanpa permasalahan, khususnya di paruh ketiga penceritaan. Seusai mengisahkan perkenalan antara dua karakter utamanya, Dinda (Adinia Wirasti) dan Satrio (Reza Rahadian), serta rentetan konflik yang terjalin baik antara mereka maupun dengan karakter-karakter lain secara perlahan, paruh ketiga Kapan Kawin? terasa sedikit kehilangan arah sebelum menentukan konklusi yang tepat dari jalan cerita yang telah disajikan. Hal ini begitu terasa dari perubahan sosok karakter Jerry (Erwin Sutodihardjo) yang awalnya hanya digambarkan sebagai karakter sampingan kemudian berubah menjadi sosok antagonis yang mampu mengambil alih perhatian cerita.

Karakter kedua orangtua Dina (Adi Kurdi dan Ivanka Suwandi) juga terasa tidak mampu dikembangkan dengan baik. Sosok mereka yang banyak menuntut tanpa pernah mendapatkan porsi penceritaan yang berimbang justru seringkali menjadikan karakter mereka terlihat sebagai sosok yang mengganggu daripada sebagai sosok orangtua yang (harusnya) menginginkan hidup yang lebih baik bagi anaknya melalui pernikahan. Paruh ketiga film juga terasa berjalan lebih terburu-buru jika dibandingkan dengan dua bagian pendahulunya. Semua konflik, baik mayor maupun minor, yang telah terbuka di penceritaan sebelumnya mendapatkan penyelesaian yang singkat di bagian ini. Masalah kecil sebenarnya dan tidak sampai merusak keutuhan kualitas Kapan Kawin? namun tetap terasa jomplang jika dibandingkan dengan dua paruh penceritaan yang begitu terstruktur dan tergarap dengan rapi penceritaannya.

Diatas keunggulan dan kelemahan diatas, kekuatan utama Kapan Kawin? yang membuat film ini begitu nyaman untuk diikuti jelas adalah chemistry yang fantastis antara para pengisi departemen aktingnya. Penampilan Reza Rahadian dan Adinia Wirasti terasa mampu berpadu dengan kuat, saling melengkapi satu sama lain. Begitu hangat, begitu meyakinkan. Dukungan akting yang mumpuni juga datang dari para pemeran lain, mulai dari Adi Kurdi, Ivanka Suwandi, Febby Febiola, Erwin Sutodihardjo hingga aktor cilik Firman Ferdiansyah. Kualitas departemen akting yang begitu mampu menyatu menjadi kumpulan karakter yang berhasil membawakan jalan cerita Kapan Kawin? menjadi sebuah presentasi cerita yang begitu mampu menghibur sekaligus menyentuh para penontonnya. Drama komedi romansa Indonesia terbaik sejak Test Pack: You Are My Baby — yang juga melibatkan keterlibatan Monty Tiwa dan Reza Rahadian. [B-]

Kapan Kawin? (2015)

Directed by Ody C. Harahap Produced by Robert Ronny Written by Monty Tiwa, Robert Ronny, Ody C. Harahap Starring Adinia Wirasti, Reza Rahadian, Adi Kurdi, Ivanka Suwandi, Febby Febiola, Erwin Sutodihardjo, Firman Ferdiansyah, Ellis Alisha Music by Aghi Narottama, Bemby Gusti Cinematography Padri Nadeak Edited by Aline Jusria Studio Legacy Pictures Running time 115 minutes Country Indonesia Language Indonesian

Review: Finding Srimulat (2013)

finding-srimulat-header

Didirikan pada tahun 1950 oleh pasangan suami istri Slamet Teguh Rahardjo dan Raden Ajeng Srimulat di kota Solo, Jawa Tengah, kelompok komedi Srimulat memulai karirnya sebagai kelompok seni keliling yang melakukan pementasan musik dan komedi dari satu kota ke kota lainnya. Seiring dengan perkembangan zaman, kelompok Srimulat turut melakukan adaptasi terhadap cara pementasan karya seni mereka: mulai dari tampil secara menetap, konten pementasan yang sarat dengan pesan dan kritik sosial, melakukan bongkar pasang personel untuk memberikan penyegaran pada penampilan mereka hingga akhirnya merambah dunia televisi sehingga mampu menjangkau pasar penggemar yang lebih luas lagi. Berbagai perubahan itulah yang secara perlahan membesarkan nama mereka serta menjadikan Srimulat sebagai salah satu kelompok komedi terbesar dan paling ditunggu kehadirannya di Indonesia sebelum akhirnya kelompok tersebut vakum dari berbagai kegiatannya pada tahun 2006.

Continue reading Review: Finding Srimulat (2013)

Review: Sang Martir (2012)

Film terbaru Helfi Kardit (Brokenhearts, 2012) mencoba untuk berbicara mengenai banyak hal. Jalan ceritanya sendiri bermula dengan pengisahan mengenai kehidupan Rangga (Adipati Dolken) dan adiknya, Sarah (Ghina Salsabila), yang hidup dalam di sebuah panti asuhan yang dipimpin oleh pasangan Haji Rachman (Jamal Mirdad) dan istrinya, Hajjah Rosna (Henidar Amroe), bersama dengan puluhan anak-anak lainnya. Walau hidup dalam kondisi yang sangat sederhana, Rangga dan anak-anak penghuni panti asuhan tersebut hidup dalam suasana yang bahagia. Namun, ketika seorang preman bernama Jerink (Edo Borne) memperkosa Lili (Widy Vierra), yang merupakan salah seorang gadis penghuni panti asuhan tersebut, kehidupan Rangga mulai berbalik arah secara drastis. Rangga, yang kemudian mendatangi Jerink guna melampiaskan rasa amarahnya, secara tidak sengaja kemudian membunuh Jerink dan akhirnya menghantarkan dirinya masuk ke lembaga pemasyarakatan.

Continue reading Review: Sang Martir (2012)

Review: Ratu Kostmopolitan (2010)

Dalam promosinya, jajaran pemeran Ratu Kostmopolitan mengungkapkan bahwa membuat film ini adalah sebuah pengalaman yang menyenangkan. Hal ini tidak lain disebabkan karena mereka merasa bahwa naskah cerita dari Ratu Kostmopolitan menawarkan sesuatu yang berbeda dari film-film lainnya. Selain membahas mengenai kehidupan para anak perantauan bertahan di kota besar seperti Jakarta, film ini diceritakan juga dijanjikan untuk menghadirkan nuansa komedi yang dipadupadankan dengan aksi laga, drama dan disempali dengan saratnya pesan-pesan sosial. Tentu saja, menyenangkan bagi jajaran pemerannya bukan berarti bahwa film ini akan sebegitu menyenangkannya bagi penonton.

Continue reading Review: Ratu Kostmopolitan (2010)