Review: Decision to Leave (2022)


Menjadi film cerita panjang pertama yang ditulis dan diarahkan oleh Park Chan-wook setelah The Handmaiden (2016), Decision to Leave adalah presentasi yang memadukan unsur misteri dengan romansa dalam balutan intrik serta konflik berlapis yang, tentu saja, selalu dapat diharapkan hadir dalam setiap film garapan Park. Alur pengisahannya berfokus pada sosok karakter Hae-jun (Park Hae-il), seorang detektif kepolisian yang begitu menikmati pekerjaannya, khususnya ketika ia harus menguntit seorang terduga tersangka dalam kasus yang sedang ditanganinya. Tugasnya tersebut lantas membawa Hae-jun untuk mendalami gerak-gerik Seo-rae (Tang Wei), seorang imigran asal Tiongkok yang suaminya baru ditemukan meninggal dunia. Hasil forensik serta penyelidikan pihak kepolisian sebenarnya menunjukkan bahwa kematian suami dari Seo-rae disebabkan oleh bunuh diri. Namun, insting Hae-jun merasakan ada sesuatu yang janggal dari Seo-rae. Insting yang juga membuat sang detektif secara perlahan tidak dapat melepaskan perhatiannya dari sosok perempuan misterius tersebut.

Decision to Leave dimulai sebagai tatanan drama prosedural polisi yang menggambarkan bagaimana antusiasme dari karakter Hae-jun dalam menjalankan tugasnya – komposisi yang kerap juga diisi dengan elemen komedi yang dihasilkan dari interaksi karakter tersebut dengan karakter rekan detektifnya, Soo-wan (Go Kyung-pyo). Narasi ini secara perlahan kemudian mulai bergeser fokus pada bangunan hubungan yang mulai terjalin antara karakter Hae-jun dengan karakter Seo-rae. Hubungan yang awalnya terbentuk karena kecurigaan dari karakter Hae-jun terhadap karakter Seo-rae yang membuatnya memberikan perhatian penuh pada setiap tindakan yang dilakukan oleh karakter tersebut, hingga kemudian berkembang menjadi obsesi sekaligus hasrat untuk memiliki. Naskah garapan Park bersama dengan Jeong Seo-kyeong – kolabolator tetapnya yang sebelumnya telah menghasilkan Lady Vengeance (2005), I’m a Cyborg, but that’s OK (2006), Thirst (2009), hingga The Handmaiden – dengan lihai menghasilkan gambaran perbandingan bagaimana sang karakter utama begitu menggelora dalam mengejar bahaya, baik dalam urusan karir maupun urusan rasa di dalam hati.

Dengan durasi presentasi cerita sepanjang 138 menit, Park dengan leluasa mengeksplorasi setiap jengkal perkembangan hubungan antara kedua karakter utama, bagaimana kedua karakter yang awalnya bersikap canggung sekaligus formal di hadapan satu dengan yang lain kemudian menggeliat berubah layaknya dua kutub magnet yang saling menarik. Intim. Hangat. Sensual, bahkan tanpa kehadiran adegan-adegan bernuansa seksual antara kedua karakter tersebut. Capaian tersebut jelas mampu dimunculkan berkat jalinan chemistry yang begitu membara antara kedua pemeran karakter, Tang dan Park Hae-il. Namun, arahan kamera dari Kim Ji-yong juga memegang peranan krusial dalam menangkap dan menghasilkan gambar-gambar yang membuat interaksi yang terbentuk dari pertukaran dialog, tatapan mata, hingga sentuhan yang terjadi antara kedua karakter utama terasa begitu intens – selain, tentu saja, menghadirkan tatanan sinematografi yang berkelas.

Dalam perkembangannya, “kucing-kucingan” yang tergelar dalam hubungan kedua karakter utama memang cukup membayangi elemen misteri cerita yang awalnya hadir mendominasi dan menjadi landasan bagi alur pengisahan utama Decision to Leave. Meskipun begitu, sentuhan misteri sebenarnya terus ada dalam penuturan film melalui karakterisasi dari sosok Seo-rae yang terus tampil dingin dan misterius (serta berkesan mematikan). Nuansa misteri juga sempat kembali mengemuka lewat plot yang melibatkan karakter Ho-shin (Park Yong-woo) yang menjadi sosok pria lain dalam kehidupan karakter Seo-rae. Plot tersebut sebenarnya bernilai sedikit repetitif jika dibandingkan dengan plot konflik awal yang mengisi alur cerita Decision to Leave. Arahan kuat Park yang mampu menjadikan plot ini tetap terasa mengalir. Begitu pula dengan dukungan penataan gambar dari Kim Sang-bum – juga kolaborator regular yang telah bekerjasama dengan Park di beberapa filmnya – yang menghasilkan padanan gambar yang kental dengan nuansa misterius yang eksotis nan menghanyutkan.

Mengedepankan penampilan dan chemistry luar biasa antara Tang dan Park Hae-il, departemen akting Decision to Leave tampil tanpa cela dalam menghidupkan tiap lini pengisahannya. Namun, film ini jelas mampu menghipnotis berkat penampilan Tang yang begitu memikat. Performanya menjaga karakter Seo-rae untuk terus hadir dengan lapisan karakter yang akan membuat setiap penonton terus penasaran untuk mengikuti kisahnya – sama seperti terhipnotisnya karakter Hae-jun pada karakter Seo-rae yang diperankan Tang. Penampilannya penuh kelembutan dan keanggunan tetapi, di saat yang bersamaan, juga terasa menyimpan sebuah misteri kekuatan yang dapat saja mematikan. Hal ini, khususnya, begitu dapat dirasakan pada paruh pertengahan film ketika Park memutar balik cerita dari rasa obsesi yang dimiliki oleh karakter Hae-jun terhadap karakter Seo-rae menjadi karakter Seo-rae yang kemudian begitu mendambakan kehadiran sosok karakter Hae-jun kembali hadir untuk menguntitnya. Elelemen yang lantas mendorong pilihan akhir kisah yang dipilihkan Park dan Jeong untuk kedua karakter utama cerita mereka terasa begitu menghantui.

popcornpopcornpopcornpopcornpopcorn2

decision-to-leave-park-chan-wook-tang-wei-movie-posterDecision to Leave (2022)

Directed by Park Chan-wook Written by Jeong Seo-kyeong, Park Chan-wook Produced by Park Chan-wook Starring Tang Wei, Park Hae-il, Lee Jung-hyun, Go Kyung-pyo, Park Yong-woo, Jung Yi-seo, Kim Shin-young, Park Jeong-min, Seo Hyun-woo, Teo Yoo, Go Min-si, Lee Hak-joo, Yoo Seung-mok, Jeong Ha-dam, Choi Dae-hoon Cinematography Kim Ji-yong Edited by Kim Sang-bum Music by Jo Yeong-wook Production company Moho Film Running time 138 minutes Country South Korea Language Korean

4 thoughts on “Review: Decision to Leave (2022)”

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s