Review: Jurassic World Dominion (2022)


Setelah posisinya sebagai sutradara digantikan oleh J. A Bayona pada Jurassic World: Fallen Kingdom (2018), Colin Trevorrow kini kembali duduk di kursi pengarahan Jurassic World Dominion yang dirancang menjadi film penutup bagi trilogi sekuel dari Jurassic Park yang linimasa pengisahannya dimulai oleh Jurassic World (2015) yang juga diarahkan Trevorrow. Harus diakui, seperti halnya The Lost World: Jurassic Park (Steven Spielberg, 1997) dan Jurassic Park III (Joe Johnston, 2001), dua film pertama dari seri Jurassic World memang tidak pernah mampu untuk menghasilkan kesan istimewa – sebuah “kutukan” yang sepertinya ditinggalkan oleh bayang-bayang besar kesuksesan mahakarya klasik sekelas Jurassic Park (Spielberg, 1993) bagi tiap film penerus yang berusaha untuk melanjutkan pengisahannya. Problema serupa juga dapat dirasakan pada Jurassic World Dominion yang tidak hanya menghadirkan pengembangan plot maupun karakter yang telah benar-benar usang namun juga arahan cerita yang berkualitas hambar.

Naskah cerita Jurassic World Dominion yang ditulis Trevorrow bersama dengan Emily Carmichael (Pacific Rim: Uprising, 2018) berusaha untuk membangun kaitan cerita yang lebih tegas antara seri film Jurassic Park dengan Jurassic World yang dilakukan dengan mempertemukan tokoh-tokoh sentral dari kedua seri film tersebut dan membenturkan berbagai konflik yang terjadi diantara mereka. Alur tersebut dimulai dengan pasangan Owen Grady (Chris Pratt) dan Claire Dearing (Bryce Dallas Howard) yang kini bertindak sebagai pelindung sekaligus figur orangtua bagi Maisie Lockwood (Isabella Sermon). Dalam usahanya untuk melindungi Maisie Lockwood, Owen Grady dan Claire Dearing bahkan memilih untuk mengasingkan keberadaan mereka mengingat sejumlah orang memang telah mengincar gadis yang terlahir sebagai klon tersebut. Sial, lokasi tempat tinggal Owen Grady dan Claire Dearing lantas diketahui yang jelas kemudian mengancam keberadaan Maisie Lockwood.

Di saat yang bersamaan, Dr. Ellie Sattler (Laura Dern) sedang menyelidiki keberadaan wabah belalang raksasa yang menyerang lahan pertanian di banyak wilayah Amerika Serikat dan akan menimbulkan permasalahan sosial yang pelik jika tidak segera dihentikan. Berbagai petunjuk yang ditemukan oleh Dr. Ellie Sattler lantas mengarah pada perusahaan bio teknologi Biosyn Corporation pimpinan Dr. Lewis Dodgson (Campbell Scott). Dr. Ellie Sattler kemudian berinisiatif untuk menemui Dr. Alan Grant (Sam Neill) dan merayunya untuk mau menemui rekan mereka yang kini bekerja sebagai konsultan bagi Biosyn Corporation, Dr. Ian Malcolm (Jeff Goldblum), serta mendapatkan akses untuk masuk ke perusahaan tersebut. Menemui Dr. Ian Malcolm bukanlah sebuah masalah. Namun, mendapatkan kesempatan untuk masuk ke Biosyn Corporation ternyata membuka berbagai permasalahan lagi bagi Dr. Ellie Sattler dan Dr. Alan Grant.

Pada awal presentasinya, Jurassic World Dominion sebenarnya berusaha untuk mengembangkan premis akan kehidupan manusia dan dinosaurus yang masih berusaha untuk beradaptasi akan kehadiran satu sama lain yang sebelumnya sempat dimunculkan pada ujung pengisahan Jurassic World: Fallen Kingdom. Sayangnya, daripada berusaha untuk memberikan pengembangan kisah yang lebih mumpuni akan premis tersebut – yang jelas akan membuka lebar peluang alur penceritaan film ini tetap melekat pada keberadaan para dinosaurus – naskah cerita Jurassic World Dominion malah lebih tertarik untuk mengikuti konflik generik yang mengalun pada karakter-karakter manusianya. Konflik generik yang dihasilkan dari pengulangan sejumlah konflik maupun plot yang pernah mengisi linimasa pengisahan seri film Jurassic Park sebelumnya – mulai dari penyalahgunaan teknologi, keegoisan manusia pada alam, hingga ketamakan korporat yang berujung pada bencana.

Lemahnya kualitas cerita Jurassic World Dominion terasa benar-benar dominan di paruh pertama film ketika fokus penuturan linimasa terbagi antara konflik yang sedang dihadapi oleh pasangan Owen Grady dan Claire Dearing dengan misi yang sedang dijalankan Dr. Ellie Sattler. Penonton memang dengan gampang untuk menduga bahwa dua linimasa cerita tersebut secara perlahan akan menyatu namun perjalanan cerita Jurassic World Dominion menuju momen tersebut terasa benar-benar menjemukan. Dua fokus pengisahan awal Jurassic World Dominion terasa hadir dengan atmosfer pengisahan yang berbeda – yang lumayan diperburuk dengan minimnya chemistry yang terbentuk antara Pratt dan Howard. Film ini lumayan mampu meningkatkan intensitas pengisahannya ketika deretan adegan aksi mulai mengambil tempat dan, tentu saja, sejumlah dinosaurus menghadirkan permasalahan bagi karakter-karakter manusia. Memanas, namun tidak pernah mampu mengikat perhatian secara utuh.

Mereka yang memilih menyaksikan Jurassic World Dominion demi sensasi ketegangan yang dihasilkan spektakel efek visual megah juga sepertinya akan tidak begitu terpuaskan dengan garapan kualitas produksi film ini. Tentu, Trevorrow masih mampu menghadirkan beberapa sajian visual yang dapat mengundang decak kagum. Sejumlah momen dimana beberapa karakter terjebak dalam situasi berbahaya dalam alur cerita film juga dapat dieksekusi dengan seksama. Meskipun begitu, Jurassic World Dominion hampa akan eksplorasi visual yang mampu membuat kehadirannya terasa lebih esensial. Penampilan Dern, Neill, dan Goldblum yang menghidupkan kembali karakter-karakter ikonik yang dahulu pernah mereka perankan memang menjadi keistimewaan tersendiri bagi presentasi film ini – khususnya Goldblum yang mampu dengan lugas mencuri perhatian dalam tiap kehadirannya. Kehadiran karakter baru Kayla Watts yang diperankan DeWanda Wise juga berhasil memberikan sokongan kuat.

Jika Jurassic World mampu memberikan momen nostalgia yang menyenangkan akan seri film Jurassic Park pendahulunya, dua sekuelnya hadir tertatih untuk mengeksplorasi ide baru untuk mengembangkan semesta pengisahannya. Jurassic World Dominion merupakan bagian terlemah. Tidak mampu untuk menyajikan penyegaran penuturan, film ini lantas memilih untuk mengulang berbagai pola pengisahan yang telah pernah dihadirkan tanpa berusaha untuk menjadikan garapannya terasa apik. Mungkin sudah saatnya untuk beristirahat dan meninggalkan sejenak seri film ini. (Atau… memilih untuk meninggalkan secara sepenuhnya dan membiarkan seri film Jurassic Park menjadi bagian dari kenangan manis akan masa lalu.)

popcornpopcornpopcorn-halfpopcorn2popcorn2

jurassic-world-dominion-bryce-dallas-howard-movie-posterJurassic World Dominion (2022)

Directed by Colin Trevorrow Written by Emily Carmichael, Colin Trevorrow (screenplay), Derek Connolly, Colin Trevorrow (story), Michael Crichton (characters) Produced by Frank Marshall, Patrick Crowley Starring Chris Pratt, Bryce Dallas Howard, Laura Dern, Jeff Goldblum, Sam Neill, DeWanda Wise, Mamoudou Athie, BD Wong, Omar Sy, Isabella Sermon, Elva Trill, Campbell Scott, Justice Smith, Daniella Pineda, Scott Haze, Dichen Lachman, Kristoffer Polaha, Dimitri Thivaios, Varada Sethu Cinematography John Schwartzman Edited by Mark Sanger Music by Michael Giacchino Production companies Amblin Entertainment/Perfect World Pictures Running time 146 minutes Country United States Language English

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s