Review: The Northman (2022)


Setelah The VVitch (2015) dan The Lighthouse (2019) yang berhasil melejitkan sekaligus memantapkan posisinya sebagai salah satu sutradara dengan visi serta gaya bercerita paling memikat dalam beberapa tahun terakhir, Robert Eggers kembali hadir dengan presentasi cerita terbarunya, The Northman. Berbeda dengan dua film perdananya yang banyak mengandalkan simbolisme dalam tata penuturannya, Eggers membalut The Northman dalam tuturan plot, konflik, maupun karakter yang terasa lebih mudah untuk dinikmati penonton dalam skala jangkauan yang lebih luas (baca: tidak hanya terpaku hanya pada para penikmat film-film berkelas arthouse). The Northman juga dihadirkan dengan skala produksi yang jauh lebih megah dibandingkan The VVitch maupun The Lighthouse. Meskipun begitu, bahkan dengan berbagai tata eksekusi cerita yang berkesan “baru” tersebut, The Northman tetap mempertahankan atmosfer kelam, brutal, dan dingin yang sepertinya telah menjadi ciri pengarahan Eggers.

Dengan naskah cerita yang ditulis oleh Eggers bersama dengan Sjón (Lamb, 2021), berdasarkan kisah legenda Skandinavia dari abad pertengahan, linimasa pengisahan The Northman bercerita tentang seorang pangeran bernama Amleth (Oscar Novak) yang menjadi saksi kematian sang ayah, King Aurvandill War-Raven (Ethan Hawke), yang dibunuh oleh saudaranya sendiri, Fjölnir the Brotherless (Claes Bang), guna merebut tahta kerajaan. Amleth sendiri berhasil melarikan diri dari kejaran pasukan Fjölnir the Brotherless dan lantas bersumpah akan membalaskan dendam atas kematian sang ayah sekaligus berusaha untuk menyelamatkan sang ibu, Queen Gudrún (Nicole Kidman), yang kini berada dalam sekapan Fjölnir the Brotherless. Bertahun-tahun kemudian, dengan didikan keras yang didapatnya dengan bergabung dengan sekelompok suku Viking, Amleth dewasa (Alexander Skarsgård) kini siap untuk menjalankan rencana balas dendamnya.

Jika intrik serta kegilaan dari karakter Amleth dalam usahanya untuk membalaskan dendam kematian sang ayah mengingatkan Anda pada sebuah karya sastra popular lainnya… well… kisah legenda tentang sosok Amleth memang menjadi inspirasi bagi cerita Hamlet, Prince of Denmark yang ditulis oleh William Shakespeare. Secara visual, The Northman memiliki estetika penampilan yang serupa dengan film-film berlatar kehidupan suku Viking yang berasal dari wilayah Skandinavia pada abad pertengahan seperti Beowulf (Robert Zemeckis, 2007), Valhalla Rising (Nicolas Winding Refn, 2009), atau malah Thor (Kenneth Branagh, 2011). Namun, dengan dukungan cerita yang mengandung konteks spiritual hingga supranatural, Eggers dapat dengan leluasa menerapkan tata pengarahannya yang memang familiar dengan kesan kelam yang kental akan nuansa mistis. Departemen produksi yang disokong oleh tata sinematografi garapan Jarin Blaschke serta iringan musik yang dihasilkan Robin Carolan dan Sebastian Gainsborough juga mendukung penuh kemegahan yang berusaha dihadirkan Eggers lewat alur cerita para karakter-karakternya.

Terlepas dari sejumlah elemen supranatural yang sering membawa The Northman keluar dari alur pengisahan utamanya – serta penggunaan dialog yang memadukan bahasa Skandinavia dengan bahasa Inggris yang diberikan aksen Skandinavia yang sering mendistraksi perhatian, garapan cerita Eggers dan Sjón untuk film ini hadir dengan tata penuturan yang cukup sederhana. Arahan Eggers yang mengeksekusi paruh pertama filmnya secara perlahan guna memperdalam pengenalan konflik dan karakter memang membutuhkan sejumlah waktu untuk dapat benar-benar mencengkeram perhatian penonton. Di saat yang bersamaan, The Northman tidak pernah terasa menjemukan. Olahan cerita Eggers dapat memberikan fokus yang utuh pada perjalanan serta perjuangan karakter Amleth serta menghadirkan ruang yang cukup bagi karakter-karakter lain untuk menambah kekuatan intrik yang harus dihadapi oleh sang karakter utama. Sentuhan adegan aksi nan brutal serta penuh dengan limpahan darah dan potongan tubuh juga tidak dipungkiri menjadikan The Northman hadir dengan intensitas cerita yang begitu terjaga dari menit ke menit.

Keunggulan presentasi The Northman jelas juga mendapatkan dukungan yang sangat solid dari para pengisi departemen aktingnya. Diisi oleh talenta-talenta akting yang telah familiar dengan pengarahan Eggers seperti Anya Taylor-Joy dan Willem Dafoe, hingga wajah-wajah akting terbaik seperti Skarsgård, Kidman, Hawke, dan Bang, The Northman hadir tanpa cela dalam menghidupkan setiap karakter yang muncul dalam linimasa penceritaannya. Bintang utama film ini, tentu saja, adalah Skarsgård yang mengisi setiap adegan cerita The Northman dengan penampilan yang akan membuat siapapun yang menyaksikannya dapat merasakan dendam yang berpadu dengan rasa duka dan amarah yang dirasakan oleh karakter yang ia perankan. Karakter yang diperankan oleh Björk memang tampil dalam kapasitas cerita yang terbatas. Namun penampilan yang diberikan olehnya berhasil mencuri perhatian sekaligus memberikan pengaruh yang kuat hingga penghujung pengisahan film.

The Northman jelas menjadi hattrick bagi filmografi Eggers yang sebelumnya telah diisi oleh kegemilangan pencapaian The VVitch dan The Lighthouse. The Northman bahkan mampu membuktikan jika tata penyutradaraan Eggers yang khas masih dapat terasa begitu efektif dalam penuturan kisah yang cenderung sederhana. Another marvel from Eggers.

popcornpopcornpopcornpopcornpopcorn2

The-Northman-alexander-skarsgaard-movie-posterThe Northman (2022)

Directed by Robert Eggers Written by Sjón, Robert Eggers Produced by Mark Huffam, Lars Knudsen, Robert Eggers, Alexander Skarsgård, Arnon Milchan Starring Alexander Skarsgård, Nicole Kidman, Claes Bang, Anya Taylor-Joy, Ethan Hawke, Björk, Willem Dafoe, Gustav Lindh, Elliott Rose, Eldar Skar, Phill Martin, Ingvar Eggert Sigurðsson, Olwen Fouéré, Kate Dickie, Ian Whyte, Hafþór Júlíus Björnsson, Magne Osnes, Ralph Ineson, Tadhg Murphy, James Yates, Ian Gerard Whyte, Doa Barney, Katie Pattinson, Murray McArthur, Ineta Sliuzaite, Oscar Novak Cinematography Jarin Blaschke Edited by Louise Ford Music by Robin Carolan, Sebastian Gainsborough Production companies Regency Enterprises/Perfect World Pictures/New Regency/Square Peg Running time 137 minutes Country United States Languages English, Old Norse, Old East Slavic

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s