Di tahun 2016, sutradara Paul Feig (Last Christmas, 2019) memiliki keberanian untuk membuat ulang Ghostbusters (Ivan Reitman, 1984) – film komedi yang kesuksesan besar saat masa rilisnya berkembang menjadi waralaba media seperti seri film dan televisi, buku komik, permainan video, hingga taman hiburan yang mampu memikat banyak penggemar setia dan menjadi sebuah fenomena kultur populer. Daripada menghadirkan presentasi yang menuturkan ulang pengisahan film pendahulunya secara utuh, Ghostbusters (2016) garapan Feig memberikan sejumlah perubahan krusial, seperti memilih barisan aktor perempuan untuk memerankan barisan karakter utamanya.
Dengan dukungan penampilan apik dari Melissa McCarthy, Kristen Wiig, Kate McKinnon, Leslie Jones, dan Chris Hemsworth, Feig sebenarnya mampu menghasilkan sajian komedi yang tidak hanya berkualitas namun juga benar-benar menghibur. Sialnya, reaksi negatif yang diterima oleh film tersebut di berbagai media sosial dan internet – dan kebanyakan bernuansa misoginis yang menolak aktor perempuan untuk memerankan karakter-karakter yang telah dianggap begitu ikonik – kemudian menghasilkan persepsi yang buruk atas film tersebut dan membuat Ghostbusters (2016) gagal untuk meraih kesuksesan komersial yang maksimal.
Tiga tahun setelahnya, sutradara Jason Reitman (Tully, 2018) – yang juga merupakan putra dari Ivan Reitman – mengumumkan dirinya akan mengarahkan versi teranyar dari Ghostbusters yang menjadi sekuel penceritaan dari Ghostbusters (1984) dan Ghostbusters II (Ivan Reitman, 1989) dengan tidak mengindahkan alur cerita yang telah ditampilkan dalam Ghostbusters (2016). Dalam sejumlah kesempatan, Jason Reitman juga mengungkapkan jika Ghostbusters garapannya yang berjudul Ghostbusters: Afterlife akan patuh dan setia pada formula yang telah diterapkan pada dua film Ghostbusters terdahulu untuk menyenangkan para penggemar seri film tersebut. Pernyataan yang sepertinya benar-benar merefleksikan kualitas dari naskah cerita Ghostbusters: Afterlife garapan Jason Reitman dan Gil Kenan (Poltergeist, 2015) yang penuh akan referensi dari berbagai konflik maupun karakter yang telah dimunculkan dalam berbagai produk Ghostbusters.
Sebagai kelanjutan kisah Ghostbusters II, alur pengisahan Ghostbusters: Afterlife dikisahkan terjadi 32 tahun setelah berbagai konflik yang dikisahkan dalam film tersebut. Callie Spengler (Carrie Coon), yang merupakan putri dari salah seorang anggota kelompok penangkap hantu Ghostbusters, Eron Spengler (Harold Ramis), diceritakan mengajak kedua anaknya, Trevor Spengler (Finn Wolfhard) dan Phoebe Spengler (Mckenna Grace), untuk pindah ke rumah yang dimiliki ayahnya setelah sang ayah meninggal dunia. Callie Spengler sendiri tidak mengetahui bahwa ayahnya meninggal dunia dalam usahanya untuk mencegah terjadinya sebuah petaka supranatural yang dapat mengancam keselamatan banyak orang. Dengan rasa keingintahuannya yang tinggi, Phoebe Spengler dan sahabat barunya, Podcast (Logan Kim), mulai menemukan berbagai petunjuk akan berbagai hal yang sedang dikerjakan sang kakek di masa hidupnya. Keduanya dengan segera memutar otak untuk melanjutkan misi Eron Spengler yang belum sempat diselesaikannya.
Berbagai referensi akan konflik maupun karakter yang berasal dari pengisahan dua film Ghostbusters pendahulu yang disertakan Jason Reitman dalam Ghostbusters: Afterlife mungkin akan dapat menyenangkan para penggemar setia seri film ini. Penyampaiannya juga tidak lantas mengalienasi atau menyudutkan mereka yang sebelumnya tidak mengenal semesta pengisahan Ghosbusters. Banyak elemen dialog dari film difungsikan sebagai penghantar narasi untuk mengingatkan kembali atau memperkenalkan cuplikan konflik atau karakter yang telah dituturkan pada pengisahan film-film Ghostbusters sebelumnya.
Sayangnya, tidak banyak hal lain yang dapat ditawarkan. Dengan durasi pengisahan yang mencapai 125 menit, Ghostbusters: Afterlife menghabiskan terlalu banyak porsi penceritaan paruh pertamanya untuk mengenalkan barisan karakter dan membangun pondasi cerita yang akan dikembangkan pada paruh cerita lanjutan. Bukan masalah besar sebenarnya, namun barisan karakter yang muncul dalam linimasa penceritaan Ghostbusters: Afterlife tidak satupun yang mampu tergambar dengan karakterisasi yang menarik. Hasilnya, dengan karakter yang hambar dan ketiadaan konflik yang benar-benar mengikat, 45 menit pertama dari penceritaan film ini terasa benar-benar membosankan.
Elemen cerita tentang usaha untuk mengungkap sebuah misteri supranatural (dan menangkap para hantu yang terlibat didalamnya) memang kemudian secara perlahan dihadirkan. Di saat yang bersamaan, naskah cerita garapan Jason Reitman dan Kenan lebih berfokus pada tema kekeluargaan berkesan medioker yang dibawakan oleh dinamika hubungan para karakter daripada berfokus pada intensitas yang dapat dimunculkan dari plot tentang perburuan terhadap sosok-sosok supranatural yang mengganggu. Ghostbusters: Afterlife memang masih mampu menghadirkan sejumlah momen menyenangkan. Sentuhan emosional yang tersaji dalam bentuk kembali hadirnya para pemeran dan karakter dari seri film Ghostbusters terdahulu juga berhasil dihantarkan dengan baik dan mampu menjadi bagian paling mengesankan bagi Ghostbusters: Afterlife.
Dangkalnya karakterisasi terhadap barisan karakter yang muncul dalam penceritaan Ghostbusters: Afterlife memang tidak memberikan ruang yang terlalu besar bagi para pemeran karakter untuk menghadirkan penampilan akting yang lebih mengesankan. Meskipun begitu, chemistry yang erat antara Grace dan Kim jelas akan membuat kedua karakter yang mereka perankan mampu mencuri perhatian secara utuh. Departemen akting film, yang juga didukung oleh penampilan Paul Rudd, juga memberikan kualitas penampilan yang tidak mengecewakan. Tidak berpengaruh terlalu banyak pada capaian presentasi film secara keseluruhan namun setidaknya dapat menghindarkan kualitas film ini untuk terjerembab semakin dalam.
Ghostbusters: Afterlife (2021)
Directed by Jason Reitman Produced by Ivan Reitman Written by Gil Kenan, Jason Reitman (screenplay), Dan Aykroyd, Harold Ramis, Ivan Reitman (original film, Ghostbusters) Starring Carrie Coon, Finn Wolfhard, Mckenna Grace, Paul Rudd, Logan Kim, Celeste O’Connor, Bill Murray, Dan Aykroyd, Ernie Hudson, Annie Potts, Sigourney Weaver, Bokeem Woodbine, Marlon Kazadi, Sydney Mae Diaz, Josh Gad, J. K. Simmons, Olivia Wilde, Shohreh Aghdashloo, Emma Portner, Harold Ramis, Bob Gunton, Ivan Reitman Cinematography Eric Steelberg Edited by Dana E. Glauberman, Nathan Orloff Music by Rob Simonsen Production companies Columbia Pictures/Bron Creative/Ghost Corps/The Montecito Picture Company/Right of Way Films Running time 125 minutes Country United States Language English
Kebetulan David sudah nonton film ini, bukan yang ini sih, tapi Ghostbusters yang tahun 1984. Waktu itu nontonnya di bioskop Presiden atau Prince (lokasi di jalan Thamrin, Jakarta)? Lupa hehe.. Filmnya kocak, ada Bill Murray, Dan Aykroyd, Sigourney Weaver. Syukurlah mereka juga dilibatkan di film ini. Oh iya, salah satu aktor di film ini adalah Paul Rudd (katanya dapat julukan sexiest man alive 2021 haha). Film ini masih diputar di bioskop sini, hanya di satu pertunjukan saja, yaitu jam 7:50 malam.