Sebelum namanya popular berkat seri novel horor Goosebumps (1992) yang ditujukan bagi para pembaca dari kalangan anak-anak, R. L. Stine sebelumnya telah merilis serangkaian novel yang juga bertema horor berjudul Fear Street (1989) dengan alur pengisahan yang lebih berorientasi pada para pembaca dari kalangan remaja. Meskipun kesuksesannya tidak sefenomenal Goosebumps, Fear Street tetap berhasil mengumpulkan sejumlah besar penggemar sekaligus menarik perhatian Hollywood yang kemudian berusaha untuk mengadaptasi seri novel tersebut menjadi serial televisi maupun film – khususnya setelah kesuksesan yang diraih oleh Scream (Wes Craven, 1996). Serial televisi yang didasarkan pada seri novel Fear Street dan ditayangkan pada tahun 1998, sayangnya, gagal untuk menemukan peminat. Sementara itu, adaptasi film dari Fear Street baru benar-benar menemukan titik terang pada tahun 2015 ketika Chernin Entertainment mengumumkan bahwa rumah produksi tersebut akan mengembangkan Fear Street sebagai sebuah film trilogi dengan Leigh Janiak (Honeymoon, 2014) duduk di kursi penyutradaraan. Proses produksi trilogi Fear Street sendiri telah selesai pada tahun 2019 dan kini Netflix akan merilis setiap film dari seri tersebut di setiap minggu pada bulan Juli 2021, dimulai dengan Fear Street Part One: 1994.
Dengan naskah cerita yang ditulis oleh Janiak bersama dengan Phil Graziadei, Fear Street Part One: 1994 berkisah tentang dua kota yang berada di wilayah Ohio, Amerika Serikat, Shadyside dan Sunnyvale, yang memiliki latar belakang kehidupan yang saling bertolak belakang. Jika Sunnyvale adalah kota yang dikenal sebagai salah satu kota terkaya dan teraman di Amerika Serikat, maka Shadyside adalah kota yang sangat dikenal dengan tingkat kejahatannya. Banyak dari warga Shadyside yang percaya bahwa buruknya kualitas hidup di kota mereka disebabkan oleh kutukan seorang perempuan bernama Sarah Fier yang di tahun 1666 dieksekusi karena dugaan kemampuan ilmu sihirnya. Sejumlah peristiwa pembunuhan yang mengambil banyak nyawa telah terjadi di kota tersebut dan kini, di tahun 1994, sekelompok remaja, Deena (Kiana Madeira) dan adiknya, Josh (Benjamin Flores Jr.), Samantha Fraser (Olivia Scott Welch), Kate (Julia Rehwald), dan Simon (Fred Hechinger), harus berhadapan dengan sejumlah sosok pembunuh yang ternyata merupakan kumpulan pelaku pembunuhan di kota Shadyside selama puluhan tahun terakhir.
Cukup dimengerti mengapa Hollywood sempat berusaha keras untuk mengadaptasi Fear Street ke layar lebar di masa ketika film-film slasher remaja seperti Scream atau I Know What You Did Last Summer (Jim Gillespie, 1997) begitu diminati oleh penonton bioskop pada akhir tahun ‘90an. Seperti halnya film-film tersebut, Fear Street Part One: 1994 menggunakan formula serupa akan sekelompok remaja yang dikejar-kejar oleh sosok pembunuh misterius – adegan pembuka film ini bahkan terasa sebagai sebuah replika dari adegan terbunuhnya karakter yang diperankan oleh Drew Barrymore di adegan awal Scream – namun dengan sentuhan kisah bernuansa supranatural di sejumlah konfliknya. Pendekatan yang jelas telah terasa familiar berkat popularnya serial televisi American Horror Story yang juga sering menghadirkan tema kisah yang sama. Beruntung, daripada terasa usang ataupun membosankan, Fear Street Part One: 1994 mampu dikemas sebagai sajian dengan banyak momen horor yang cukup menyenangkan.
Tidak seperti sejumlah horor remaja yang bermain aman dalam menghadirkan unsur horor namun lebih memberatkan kisahnya pada konflik, khususnya jalinan kisah romansa, yang terjadi pada sosok karakternya atau justru tampil vulgar dalam garisan visual horor dengan nuansa kekerasan namun gagal untuk menghadirkan barisan karakter yang dapat mudah untuk disukai keberadaannya, naskah garapan Janiak dan Graziadei mampu menyeimbangkan kedua unsur pengisahan untuk menghasilkan alur cerita yang dinamis. Momen-momen yang digunakan oleh Fear Street Part One: 1994 untuk mengenalkan karakter-karakternya dieksekusi secara mulus, dipaparkan secara jelas akan latar belakang maupun hubungan antara setiap karakter, serta tampil menarik untuk mampu memikat perhatian penonton secara utuh. Pengarahan yang diberikan Janiak memang tidak selalu berjalan mulus. Tempo cerita di beberapa bagian sering terasa berantakan. Usaha untuk mengentalkan nuansa ‘90an dengan menghadirkan sejumlah lagu-lagu popular di era tersebut juga sempat terasa berlebihan akibat penempatannya yang terlalu sering dan rapat. Sedikit mengganggu namun tidak merusak kekuatan kualitas pengisahan film ini secara keseluruhan.
Kekuatan pengisahan Fear Street Part One: 1994 jelas berada pada tampilan horornya. Meskipun latar kisah tentang konflik akan karakter penyihir bernama Sarah Fier lebih sering dipendam untuk pengisahan film berikutnya, namun Jasniak tidak pernah terasa setengah hati dalam mengeksekusi adegan-adegan horor penuh darah yang hadir di sepanjang linimasa penceritaan film ini. Beberapa adegan bahkan akan mampu membuat jantung penonton berdegup cukup kencang. Jasniak juga mendapatkan dukungan kuat dari penampilan para pengisi departemen akting filmnya. Kecuali Maya Hawke – yang wajahnya mulai familiar berkat penampilannya di serial televisi Stranger Things serta film Once Upon a Time in… Hollywood (Quentin Tarantino, 2019), departemen akting film ini memang lebih banyak diisi oleh wajah-wajah baru. Meskipun begitu, penampilan para aktor tersebut hadir meyakinkan, mampu membuat karakter-karakter yang mereka perankan terasa hidup serta mudah disukai, dengan jalinan hubungan yang juga mampu tampil hangat. Fear Street Part One: 1994 jelas adalah sebuah langkah awal yang meyakinkan bagi seri Fear Street.
Fear Street Part One: 1994 (2021)
Directed by Leigh Janiak Produced by Peter Chernin, Jenno Topping, David Ready Written by Leigh Janiak, Phil Graziadei (screenplay), Kyle Killen, Phil Graziadei, Leigh Janiak (story), R. L. Stine (books, Fear Street) Starring Kiana Madeira, Olivia Scott Welch, Benjamin Flores Jr., Julia Rehwald, Fred Hechinger, Ashley Zukerman, Darrell Britt-Gibson, Maya Hawke, Jordana Spiro, Jordyn DiNatale, Jeremy Ford, David W. Thompson, Charlene Amoia, Gillian Jacobs, Elizabeth Scopel Cinematography Caleb Heymann Edited by Rachel Goodlett Katz Production companies Chernin Entertainment Running time 107 minutes Country United States Language English
2 thoughts on “Review: Fear Street Part One: 1994 (2021)”