Review: #TemanTapiMenikah2 (2020)


#TemanTapiMenikah (Rako Prijanto, 2018) adalah sebuah kejutan yang menyenangkan. Meskipun digarap dengan formula yang telah begitu familiar, namun naskah cerita yang cukup berwarna, arahan Prijanto yang membuat filmnya mampu bertutur dengan lancar, serta chemistry hangat dan sangat meyakinkan dari Adipati Dolken dan Vanesha Prescilla menjadikan #TemanTapiMenikah begitu menyenangkan untuk diikuti kisahnya. Tidak mengejutkan jika film ini kemudian berhasil mengumpulkan 1,6 juta penonton selama masa tayangnya di seluruh layar bioskop Indonesia. Dengan kesuksesan kualitas dan komersial tersebut, juga tidak mengejutkan jika Falcon Pictures kemudian memutuskan untuk menggarap sekuel bagi #TemanTapiMenikah yang, tentunya, akan melanjutkan alur kisah romansa antara karakter Ditto dan Ayu yang diadaptasi dari buku berjudul sama yang ditulis oleh pasangan Ayudia Bing Slamet dan Ditto Percussion. Hasilnya? Jika #TemanTapiMenikah mengeksplorasi hubungan persahabatan yang tumbuh menjadi hubungan romansa percintaan, maka #TemanTapiMenikah2 memberikan eksplorasi lanjutan tentang bagaimana satu pasangan muda menjalani hari mereka dalam sebuah kehidupan pernikahan yang jelas baru dan masih terasa aneh bagi keduanya.

Harus diakui, kisah dan konflik yang disajikan oleh #TemanTapiMenikah2 terasa lebih sederhana jika dibandingkan alur cerita yang dihadirkan oleh film pendahulunya. Dikisahkan, Ditto (Dolken) dan Ayu (kini diperankan oleh Mawar de Jongh) yang baru saja menikah tiba-tiba dikejutkan dengan kehamilan Ayu. Pasangan muda yang tadinya ingin menikmati terlebih dahulu momen-momen awal pernikahan mereka tentu kini harus bersiap dengan tanggung jawab baru yang akan segera mereka emban. Tidak mudah. Kehamilan Ayu memberikan perubahan yang cukup besar pada kepribadian perempuan tersebut – mudah marah, mudah tersinggung, mudah menangis – yang secara perlahan memberikan pengaruh pada kehidupan pernikahan Ayu dan Ditto. #TemanTapiMenikah2 lantas menelusuri tentang bagaimana usaha kedua karakter untuk berdamai dengan kehamilan yang dialami oleh karakter Ayu – yang tentu saja diisi dengan banyak pertentangan dan perseteruan antara keduanya.

Setelah melakukan reka ulang akan beberapa momen dari film pertama pada menit-menit awal pengisahannya, #TemanTapiMenikah2 secara cepat melanjutkan penceritaan dengan kisah keseharian dari karakter Ditto dan Ayu sebagai pasangan suami istri. Dolken mampu menghadirkan chemistry yang erat – bahkan lebih hangat – dengan de Jongh yang menjadikan interaksi dialog antara keduanya tampil begitu mudah untuk disukai. #TemanTapiMenikah2 hadir kuat ketika memberikan fokus utuh pada interaksi dan kehidupan pernikahan kedua karakter utama. Naskah cerita yang digarap oleh Johanna Wattimena juga mencoba untuk merambah ke kehidupan personal dari karakter Ayu dan Ditto dengan menggali pengaruh kehamilan muda dari karakter Ayu pada kehidupan di luar pernikahan keduanya. Tidak selalu berjalan mulus ketika dua plot cerita tersebut terkesan hanya sebagai tempelan kisah daripada mampu digali untuk menghasilkan ikatan emosional yang lebih mendalam.

Dengan linimasa yang tergolong berjalan lurus dalam pengisahannya, dan tanpa adanya konflik pendukung yang menonjol untuk tampil menyela pengembangan linimasa, durasi pengisahan film yang mencapai 106 menit harus diakui tampil jenuh ketika hanya diisi oleh adu debat ataupun perseteruan antara kedua karakter tentang hal yang… well… itu-itu saja. Tidak berpengaruh fatal namun menjadi terkesan lamban dan bertele-tele untuk warna penceritaan yang tergolong monoton. Tetap saja, penampilan apik Dolken dan de Jongh menjadi elemen utama yang tetap memberikan nyawa bagi pengisahan #TemanTapiMenikah2. Tetap manis dan menyenangkan namun jelas terasa kurang berhasil untuk mengikuti film pendahulunya yang tergolong lebih superior dalam kualitas presentasi keseluruhannya.

popcornpopcornpopcornpopcorn2popcorn2

teman-tapi-menikah-2-adipati-dolken-mawar-eva-movie-poster#TemanTapiMenikah2 (2020)

Directed by Rako Prijanto Produced by Frederica Written by Johanna Wattimena (screenplay), Ayudia Bing Slamet, Ditto Percussion (book, #TemanTapiMenikah2Starring Adipati Dolken, Mawar de Jongh, Vonny Cornellya, Sari Nila, Ivan Leonardy, Clay Gribble, Sarah Sechan, Jourdy Pranata, Tubagus Ali, Ravil Prasetya, Nagra Kautsar, Canti Tachril, Thalia Basir, Lili SP, Anna Tairas, Willem Bevers, Hanif Thamrin, Estrina Nia Nirmala, Luffy Hamengku Dirgantara Music by Andhika Triyadi Cinematography Hani Pradigya Editing by Aline Jusria Studio Falcon Pictures Running time 106 minutes Country Indonesia Language Indonesian

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s