Review: Toko Barang Mantan (2020)


Diarahkan oleh Viva Westi (Koki-koki Cilik 2, 2019) berdasarkan naskah cerita yang ditulis oleh Titien Wattimena (Milea: Suara dari Dilan, 2020) dan Priesnanda Dwisatria (Rompis, 2018), Toko Barang Mantan berkisah tentang seorang pemuda bernama Tristan (Reza Rahadian) yang rela meninggalkan bangku kuliahnya demi membangun dan mengembangkan usaha Toko Barang Mantan yang ia miliki. Toko yang dimiliki oleh Tristan memang unik. Toko tersebut menerima dan menjual kembali barang-barang milik mereka yang telah ditinggalkan atau merasa kecewa dengan mantan kekasih mereka. Tristan sendiri harus berhadapan kembali dengan kisah romansa dari masa lalu ketika mantan kekasihnya, Laras (Marsha Timothy), datang ke Toko Barang Mantan untuk menghantarkan undangan pernikahannya. Walau berpura-pura tegar di hadapan Laras maupun di hadapan kedua pegawainya, Amel (Dea Panendra) dan Rio (Iedil Dzuhrie Alaudin), pertemuan tersebut membuat Tristan mempertanyakan kembali alasan berakhirnya hubungan romansa yang dahulu terjalin antara dirinya dengan Laras.

Toko Barang Mantan sebenarnya memiliki potensi yang cukup untuk menjadi sebuah pengisahan drama komedi romansa yang tidak hanya unik namun juga kuat dalam bertutur. Premis tentang sesosok karakter yang mengelola sebuah toko yang tidak hanya menjual barang namun juga kisah sejarah akan arti barang tersebut di masa lampau, sayangnya, kemudian tidak mampu dikembangkan dengan utuh, khususnya setelah alur kisah film ini secara perlahan mulai mengalihkan fokusnya pada kisah romansa yang dimiliki oleh sang karakter utama. Bahkan, tidak berhenti hanya pada kedua konflik tersebut. Hampir tidak ada konflik cerita yang benar-benar mampu dibangun dan dimatangkan penyajian kisahnya dengan baik oleh naskah cerita garapan Wattimena dan Dwisatria. Lihat saja elemen pengisahan tentang hubungan karakter Tristan dengan keluarganya, hubungan romansa yang coba dijejakkan pada karakter Amel dan Rio, atau malah motif kehadiran kembali karakter Laras di hidup Tristan. Ketidakmatangan pengolahan cerita tersebut membuat Toko Barang Mantan terasa gagap dalam bercerita dan tidak pernah mampu untuk tampil benar-benar meyakinkan.

Alur cerita Toko Barang Mantan sepertinya hanya dibangun untuk menciptakan interaksi antara karakter Tristan dan Laras – dan film ini benar-benar dengan sepenuh hati bersandar pada interaksi tersebut. Meskipun baik karakter Tristan maupun karakter Laras disajikan dengan penggalian karakter yang sempit, interaksi yang terbangun antara keduanya terjalin kuat sehingga mampu untuk mendorong aliran cerita film. Momen-momen dimana kedua karakter tersebut saling menggoda atau saling beradu argumen adalah momen-momen terbaik yang menjadikan Toko Barang Mantan dapat menyembunyikan kelemahan bangunan ceritanya. Arahan Westi juga mendapatkan sokongan yang kuat atas kedinaminasan hubungan antara kedua karakter tersebut. Film ini mungkin akan hadir dengan kualitas cerita yang lebih menjemukan jika tanpa pengisahan kuat akan hubungan karakter Tristan dan Laras serta, tentu saja, penampilan apik Rahadian dan Timothy yang menghidupkan kedua karakter tersebut.

Karakter Tristan mungkin adalah salah satu karakter paling lemah yang pernah diperankan oleh sosok Rahadian. Lemahnya latar motivasi atas berbagai tindakan yang dilakukan, monotonnya sikap yang ditampilkannya di sepanjang film, hingga minimnya penggalian karakter yang diberikan padanya membuat karakter Tristan sebenarnya cukup sukar untuk disukai. Penampilan akting Rahadian yang apik yang kemudian menyelamatkan karakter tersebut. Rahadian tidak hanya menghidupkan sosok Tristan namun juga menjadikannya terkesan sebagai tokoh yang “cukup bersahabat” – walaupun sikapnya yang terus berteriak hampir di setiap adegan akan membuat siapapun merasa lelah. Chemistry yang dirangkai Rahadian bersama Timothy juga tampil hangat. Penampilan akting Timothy yang mampu mengimbangi kuatnya penampilan Rahadian terasa saling melengkapi satu sama lain. Penampilan Panendra juga cukup mencuri perhatian. Dialog-dialog kuat yang diberikan padanya mampu dieksekusi dengan baik untuk menjadikan karakter Amel sebagai sosok karakter pendukung yang menarik.

popcornpopcornpopcorn3popcorn2popcorn2

toko-barang-mantan-reza-rahadian-marsha-timothy-movie-posterToko Barang Mantan (2020)

Directed by Viva Westi Produced by Ferry Ardiyan, Tia Hendani Written by Titien Wattimena, Priesnanda Dwisatria Starring Reza Rahadian, Marsha Timothy, Iedil Dzuhrie Alaudin, Dea Panendra, Syifa Hadju, Niken Anjani, Brigitta Cynthia, Chrismanto Ronaldo, Ibob Tarigan, Martin Anugrah, Roy Marten, Laura Theux, Fendy Chow, Stella Cornelia, Shareefa Daanish, Gading Marten, Mpok Atiek, Widi Mulia, Ligwina Hananto Music by Andi Rianto Cinematography Yadi Sugandi Edited by Wawan I. Wibowo Production company MNC Pictures Running time 98 minutes Country Indonesia Language Indonesian

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s