Review: Frozen II (2019)


Mungkin tidak ada seorangpun, termasuk Walt Disney Animation Studios sendiri, yang pernah menduga bahwa Frozen (Chris Buck, Jennifer Lee, 2013) akan mampu meraih kesuksesan yang begitu luar biasa. Merupakan adaptasi dari dongeng klasik karya Hans Christian Andersen yang berjudul The Snow Queen, Frozen tidak hanya berhasil mencapai kesuksesan komersial belaka ketika film tersebut meraup pendapatan sebesar lebih dari US$1 milyar pada masa penayangannya di seluruh dunia serta album musik temanya yang berisi lagu-lagu semacam Let It Go, Do You Want to Build a Snowman?, Love is an Open Door, dan For the First Time in Forever mampu terjual lebih dari sepuluh juta keping. Film yang juga berhasil memenangkan dua penghargaan di ajang The 86th Annual Academy Awards, termasuk kategori Best Animated Feature, tersebut juga menjelma menjadi sebuah fenomena sosial dalam skala global ketika alur kisahnya, lirik lagu-lagunya, hingga karakter-karakter serta gaya berbusana mereka menjadi perbincangan sekaligus ikon bagi para penikmat budaya pop di seluruh penjuru dunia. Fenomenal!

Enam tahun semenjak perilisan Frozen, Walt Disney Animation Studios merilis Frozen II sebagai sekuel bagi film animasi tersebut dengan Buck dan Lee kembali duduk bertugas di kursi penyutradaraan. Tiga tahun semenjak berbagai peristiwa yang dikisahkan dalam Frozen, Elsa (Idina Menzel) kini telah menjadi ratu bagi Kerajaan Arandelle. Dengan bantuan adiknya, Anna (Kristen Bell), serta teman-temannya, Kristoff (Jonathan Groff) yang selalu ditemani rusa kutub kesayangannya, Sven, serta Olaf sang manusia salju (Josh Gad), Elsa berhasil memimpin Kerajaan Arandelle dan membawakan kebahagiaan bagi setiap rakyatnya. Namun, di lubuk hati terdalam, Elsa menyembunyikan sebuah misteri dari Anna dan teman-temannya. Dalam beberapa waktu terakhir, Elsa mendengar suara misterius yang sepertinya berusaha memanggil dan meminta Elsa untuk mengikutinya. Walau telah mencoba untuk tidak mengindahkan suara tersebut, rasa penasaran akhirnya membawa Elsa pergi ke tujuan dimana suara itu berasal. Secara tidak sengaja, Elsa ternyata telah membangunkan kekuatan-kekuatan spiritual yang kemudian membuat semua orang harus meninggalkan Kerajaan Arandelle.

Rasanya tidak terlalu mengejutkan jika Lee memilih untuk menyajikan naskah cerita Frozen II yang digarapnya dengan ritme pengisahan yang lebih dewasa. Jika Frozen menyelami dinamika hubungan persaudaraan antara karakter Elsa dan Anna melalui kekuatan magis yang dimiliki oleh karakter Elsa, maka Frozen II menggali lebih dalam hubungan persaudaraan tersebut melalui pencarian keduanya tentang sejarah masa lalu keluarga mereka. Paparan sejarah keluarga itu sendiri diwarnai dengan perseteruan dan perang antara dua belah pihak yang secara perlahan turut memberikan atmosfer kelam pada warna pengisahan Frozen II. Tidak hanya berfokus pada satu konflik, banyak area cerita juga diisi dengan plot pendukung yang, sayangnya, seringkali memecah perhatian akibat pengisahannya yang cenderung bertele-tele. Tidak sepenuhnya buruk. Konflik-konflik sekunder dalam Frozen II banyak dimanfaatkan untuk menghadirkan elemen komedi – khususnya melalui karakter Olaf – yang cukup menghibur.

Kehadiran cukup banyak konflik yang kurang mampu diorganisir dengan baik oleh naskah cerita memang berpengaruh besar pada bangunan emosional pengisahan Frozen II yang terasa lebih lemah jika dibandingkan film pendahulunya. Meskipun begitu, arahan yang diberikan Buck dan Lee masih cukup mampu untuk menjadikan film ini tampil sebagai sajian yang menyenangkan. Visual akan alam luas nan jauh dari Kerajaan Arandelle dihadirkan dengan tatanan warna bernuansa cerah dan gemerlap. Begitu pula detil yang melekat pada penampilan tiap karakter. Mampu tampil sejajar – atau bahkan melebihi – dengan desain yang disajikan dalam Frozen. Lagu-lagu yang dihasilkan Robert Lopez dan Kristen Anderson-Lopez juga masih sangat mampu memberikan tambahan energi bagi pengisahan film di banyak adegannya – meskipun lagu-lagu yang tersaji dalam Frozen II tidak memiliki daya tarik yang sekuat Let it Go.

Menzel dan Bell juga masih menjadi tumpuan kuat bagi karakter-karakter yang mereka isi vokalnya untuk mampu membawa alur cerita Frozen II untuk bergerak maju. Gad, tentu saja, masih sukses menjadi sang pencuri perhatian dengan kemampuannya untuk menjadikan karakter Olaf sebagai sosok yang mudah untuk mengambil hati siapapun yang melihat wajah atau mendengarkan ocehannya. Hal yang sama juga dapat dirasakan pada penampilan vokal Groff yang kali ini diberikan porsi pengisahan lebih luas sekaligus kesempatan untuk memamerkan kemampuan menyanyinya secara utuh. Jajaran pengisi suara Frozen II juga diperkuat dengan penampilan vokal Sterling K. Brown, Martha Plimpton, serta Evan Rachel Wood yang menyanyikan sebuah lagu berjudul All is Found dan menjadi salah satu lagu terkuat dalam film ini.

popcornpopcornpopcornpopcorn2popcorn2

frozen-2-movie-posterFrozen II (2019)

Directed by Chris Buck, Jennifer Lee Produced by Peter Del Vecho Written by Jennifer Lee (screenplay), Chris Buck, Jennifer Lee, Marc E. Smith, Kristen Anderson-Lopez, Robert Lopez (story) Starring Idina Menzel, Kristen Bell, Jonathan Groff, Josh Gad, Sterling K. Brown, Evan Rachel Wood, Alfred Molina, Martha Plimpton, Jason Ritter, Rachel Matthews, Jeremy Sisto, Ciarán Hinds, Alan Tudyk, Santino Fontana, Paul Briggs, Mattea Conforti, Eva Bella, Hadley Gannaway, Libby Stubenrauch, Delaney Rose Stein, Aurora, Jackson Stein Music by Christophe Beck (score), Robert Lopez, Kristen Anderson-Lopez (songs) Cinematography Tracy Scott Beattie (layout), Mohit Kallianpur (lighting) Edited by Jeff Draheim Production company Walt Disney Pictures/Walt Disney Animation Studios Running time 103 minutes Country United States Language English

2 thoughts on “Review: Frozen II (2019)”

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s