Dibintangi oleh Kumail Nanjiani dan Dave Bautista, Stuber berkisah mengenai seorang supir Uber bernama Stu Prasad (Nanjiani) yang terpaksa memenuhi permintaan seorang polisi, Vic Manning (Bautista), untuk membawanya ke beberapa tempat di wilayah Los Angeles guna menangkap seorang pimpinan gembong penjual narkotika dan obat-obatan terlarang, Oka Tedjo (Iko Uwais), yang telah lama diincarnya. Awalnya, Stu Prasad mengikuti seluruh permintaan Vic Manning agar dirinya mendapatkan rating sempurna untuk meningkatkan penilaian kualitas kerjanya sehingga ia tidak diberhentikan sebagai supir Uber. Jelas, pekerjaan untuk menemani seorang polisi dalam mengejar sosok kriminal adalah sebuah pekerjaan yang berbahaya. Stu Prasad sempat ragu atas pilihannya untuk terus mengikuti perjalanan Vic Manning. Namun, secara perlahan, Stu Prasad dan Vic Manning mulai saling memahami dan menghormati posisi satu sama lain serta membentuk kerjasama untuk menyelesaikan tugas-tugas mereka.
Disutradarai oleh Michael Dowse yang sebelumnya telah berpengalaman dalam mengarahkan film-film komedi seperti Take Me Home Tonight (2011) dan Goon (2012), Stuber memang tidak menawarkan premis maupun alur penceritaan yang segar bagi film-film sepantarannya. Momen-momen terbaik Stuber kebanyakan datang dari interaksi yang terjadi antara dua karakter yang diperankan oleh Nanjiani dan Bautista. Dengan karakter yang digambarkan sebagai dua sosok karakter dengan latar belakang sekaligus cara pandang kehidupan yang berbeda, Nanjiani dan Bautista mampu membentuk chemistry yang cukup hangat untuk membuat jalinan hubungan kedua karakter yang mereka perankan tampil mudah untuk disukai. Baik Nanjiani maupun Bautista juga memberikan performa yang meyakinkan untuk menghidupkan karakter-karakter mereka dengan Nanjiani acapkali mencuri perhatian dengan kemampuannya dalam mengeksekusi berbagai deretan dialog komikal yang diberikan pada karakternya.
Walau memiliki kualitas penulisan yang jauh dari kesan istimewa, naskah cerita garapan Tripper Clancy masih cukup mampu menampilkan beberapa sajian yang membuat kehadiran Stuber menjadi menyenangkan. Beberapa komentar Clancy tentang toxic masculinity yang disajikan melalui deretan dialog yang terbentuk antara karakter Stu Prasad dan Vic Manning tereksekusi dengan kuat. Plot kecil tentang hubungan antara karakter Vic Manning dengan puteri tunggalnya, Nicole Manning (Natalie Morales), juga dikemas dengan baik. Sayang, karakter antagonis utama film ini yang diperankan oleh Uwais justru gagal untuk dimatangkan dengan baik. Karakter Oka Tedjo digambarkan sebagai sosok kriminal dengan catatan kejahatan serta kepribadian yang menakutkan. Namun, pada kebanyakan adegan film, karakter Oka Tedjo malah tidak pernah sekalipun diberikan kesempatan untuk berkisah. Uwais bahkan tampil dengan hanya beberapa lontaran dialog yang membuat kehadirannya jauh dari kesan efektif. Hal yang sama juga dirasakan pada karakter yang diperankan Mira Sorvino yang begitu terasa dangkal.
Stuber jelas memiliki potensi besar untuk menjadi sebuah sajian drama aksi yang menghibur. Penampilan Nanjiani dan Bautista, setidaknya, mampu mengeksekusi sebagian potensi tersebut menjadi kualitas pengisahan yang menyenangkan. Sayangnya, Stuber terasa hambar dalam memberikan pengisahan yang layak bagi karakter antagonisnya yang menjadikan banyak momen dalam penceritaan film ini menjadi tidak efektif. Too bad. [C-]
Stuber (2019)
Directed by Michael Dowse Produced by Jonathan Goldstein, John Francis Daley Written by Tripper Clancy Starring Kumail Nanjiani, Dave Bautista, Iko Uwais, Natalie Morales, Betty Gilpin, Jimmy Tatro, Mira Sorvino, Karen Gillan, Steve Howey, Amin Joseph, Scott Lawrence, Rene Moran, Julia Vasi, Melody Peng, Victoria Anastasi, Malachi Malik, Patricia French, Jay D. Kacho Music by Joseph Trapanese Cinematography Bobby Shore Edited by Jonathan Schwartz Production company 20th Century Fox/GoldDay Productions Running time 93 minutes Country United States Language English