Review: Pai Kau (2018)


Setelah menjadi penata kamera bagi film-film Indonesia seperti D’bijis (2007) dan Merah itu Cinta (2008) – yang keduanya diarahkan oleh Rako Prijanto – serta Babi Buta yang Ingin Terbang (2008) dan Postcards from the Zoo (2010) – yang keduanya diarahkan oleh Edwin, nama Sidi Saleh mulai dikenal lebih luas sebagai seorang sutradara ketika ia turut ambil bagian dalam film omnibus Belkibolang (2010) dimana Saleh turut menyutradarai salah satu segmen yang berjudul Full Moon. Namun, tentu saja, para pemerhati dan penikmat film Indonesia menjadi lebih familiar dengan nama Saleh ketika film pendek arahannya, Maryam, memenangkan Orrizonti Award sebagai Film Pendek Terbaik di ajang The 71st Annual Venice International Film Festival yang berlangsung pada tahun 2014 lalu. Kini, dengan bantuan produser Tekun Ji dan Irina Chiu, Saleh merilis debut pengarahan film panjangnya yang berjudul Pai Kau – sebuah film drama suspense yang sepertinya ingin membawa penontonnya kembali pada era keemasan film-film thriller bertemakan organisasi kejahatan buatan Hong Kong maupun Republik Rakyat Tiongkok pada tahun ‘90an.

Filmnya sendiri berkisah mengenai seorang perempuan muda bernama Siska (Ineke Valentina) yang seketika merasa gelisah ketika sahabatnya memberikan kabar bahwa mantan kekasihnya, Edy Wijaya (Anthony Xie), akan melangsungkan pernikahannya dengan seorang wanita cantik dari keluarga berada, Lucia Liem (Chiu). Sebenarnya, Siska telah berusaha melupakan kisah romansa masa lalunya dengan Edy Wijaya. Namun, sikap Edy Wijaya yang meninggalkannya begitu saja tanpa pernah memberikan kabar membuat Siska ingin memberikan sebuah “kado pernikahan” pada pria tersebut. Berbekal beberapa foto dan rekaman video mesra antara dirinya dan Edy Wijaya, Siska lantas memutuskan untuk datang ke pesta pernikahan Edy Wijaya dan Lucia Liem dengan niat untuk mempermalukan sekaligus membuka semua kebusukan Edy Wijaya. Sayang, Siska tidak menyadari bahwa Edy Wijaya tidak sekedar menikahi seorang wanita yang datang dari keluarga berada. Berhadapan dengan calon istri Edy Wijaya ternyata kemudian menghadapkan Siska pada sebuah kelompok organisasi kejahatan yang tidak segan untuk melakukan apa saja demi melindungi anggota maupun keluarga mereka.

Harus diakui, pilihan untuk mengangkat deretan konflik maupun karakter yang berasal dari komunitas Tionghoa di Indonesia cukup memberikan warna baru yang segar pada jalinan kisah Pai Kau yang digarap Saleh bersama dengan penulis naskah, Mohamad Ariansah. Pada beberapa bagian, Saleh berhasil menjadikan beberapa bagian identitas budaya etnis Tionghoa tersebut menjadi bagian krusial dari penceritaan film. Lihat saja bagaimana film ini mengenalkan tatanan acara pernikahan maupun pola pemikiran mengenai kekerabatan antar anggota keluarga dari komunitas etnis tersebut dengan seksama. Di saat yang bersamaan, terlepas dari balutan adat maupun budaya etnis Tionghoa yang dibawakannya, naskah cerita garapan Saleh dan Ariansah, sayangnya, seringkali terasa gagal untuk diolah secara lebih meyakinkan. Banyak konflik yang tersaji setengah matang sehingga membuat presentasi cerita Pai Kau tidak mampu untuk mengikat penontonnya dengan lebih kuat.

Minimalisnya pengembangan konflik dan karakter dalam jalan cerita Pai Kau secara perlahan memberikan pengaruh pada ritme pengisahan film. Bahkan dengan durasi yang “hanya” mencapai 86 menit, Pai Kau terasa berjalan (terlalu) panjang dan bertele-tele dalam bertutur – seperti sebuah film pendek dengan nilai konflik yang sebenarnya mampu tampil menarik jika disajikan dalam tempo 15-20 menit namun kemudian diulur pengisahannya hingga mencapai durasi lebih dari 60 menit. Hal ini khususnya begitu terasa pada paruh pertama film dimana Saleh terasa kebingungan untuk menjejakkan langkah yang tepat untuk membangun deretan konflik dan karakternya. Untungnya, kehampaan tersebut mulai menghilang ketika paruh penceritaan selanjutnya mampu dikemas dengan sentuhan pengisahan bernuansa suspense – dan sedikit black comedy – yang tergarap dengan cukup baik.

Saleh sendiri berhasil menghidangkan film panjang pertamanya dengan kualitas produksi yang tidak mengecewakan – meskipun sama sekali tidak pernah terasa berkesan mewah atau benar-benar membuai mata. Senada dengan kualitas penceritaan film, penampilan departemen akting Pai Kau juga terasa goyah di bagian awal presentasinya sebelum akhirnya terasa hangat dan berjalan mulus di paruh lanjutan pengisahan. Penampilan Verdi Solaiman – yang jelas merupakan aktor yang paling tinggi jam terbangnya diantara para pengisi departemen akting lainny di film ini – mampu mencuri perhatian meskipun dengan porsi pengisahan karakternya yang minimalisnya. Penampilan Valentina sebagai Siska juga cukup berhasil membawakan sosok karakter yang menyimpan amarah dan mempersiapkan sebuah aksi balas dendam bagi sosok yang dahulu pernah mencuranginya.

Secara keseluruhan, sebagai sebuah film yang menyinggung tema pengisahan tentang balas dendam maupun sebuah organisasi kejahatan, Pai Kau tidak mampu untuk benar-benar memenuhi potensinya yang sebenarnya terasa cukup kuat tersebut. Terasa tergarap setengah matang – baik sebagai sebuah film bertema aksi balas dendam, crime thriller, ataupun kisah drama romansa. Masih mampu tampil menyenangkan di beberapa bagiannya meskipun pada akhirnya Pai Kau hanya akan menyisakan dahaga yang tidak mampu untuk dipuaskan pada penghujung pengisahannya. [C-]  

pai-kau-film-indonesia-movie-posterPai Kau (2018)

Directed by Sidi Saleh Produced by Tekun Ji, Irina Chiu, Sidi Saleh Written by Sidi Saleh, Mohamad Ariansah Starring Anthony Xie, Irina Chiu, Ineke Valentina, Verdi Solaiman, Tjie Jan Tan, Richard Oh, Natasha Gott, Frans Nicholas Music by Windra Benyamin Cinematography Sidi Saleh Editing by Kusen Dony Hermansyah Studio Archipelago Pictures Running time 86 minutes Country Indonesia Language Indonesian, Mandarin

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s