Review: 9 Summers 10 Autumns (2013)


9-Summers-10-Autumns-Header

Menghadirkan sebuah film dengan jalan penceritaan yang memaparkan tentang kisah perjalanan seseorang dalam mencapai kesuksesan hidupnya jelas adalah suatu hal yang cukup rumit. Di satu sisi, film-film dengan tema tersebut adalah sajian yang biasanya dapat dengan mudah menarik minat penonton film Indonesia – khususnya jika kisah tersebut merupakan sebuah hasil adaptasi dari kisah nyata dan disajikan dengan balutan emosional yang kuat. Namun, di sisi lain, dengan penggarapan yang kurang berhati-hati, banyak diantara film-film sejenis yang akhirnya hadir dengan sajian drama yang terasa terlalu dipaksakan untuk menginspirasi maupun menyentuh penontonnya. Lalu, sebagai sebuah film yang juga menghadirkan tema penceritaan yang sama, apa yang dapat ditawarkan oleh 9 Summers 10 Autumns kepada para penontonnya?

Diadaptasi dari novel berjudul sama yang diangkat dari perjalanan hidup penulisnya sendiri, Iwan Setyawan, dan berlatar belakang cerita di Kota Batu, Malang, Jawa Timur, 9 Summers 10 Autumns bercerita mengenai kehidupan seorang pemuda bernama Iwan Setyawan (Ihsan Tarore) yang merupakan anak lelaki satu-satunya dari lima anak yang dimiliki oleh pasangan Bapak (Alex Komang) dan Ibuk (Dewi Irawan). Terlahir dari keluarga yang berada dalam kondisi ekonomi yang cenderung serba kekurangan, Iwan dan saudara-saudaranya semenjak kecil telah membiasakan diri untuk hidup secara sederhana. Walau begitu, Bapak dan Ibuk selalu menanamkan arti pentingnya memiliki pendidikan kepada tiap anaknya karena mereka percaya bahwa ilmu dan pengetahuanlah yang akan membawa anak-anak mereka ke jenjang kehidupan yang lebih baik dari mereka.

Prinsip itulah yang kemudian tertanam dalam pada diri Iwan. Dalam kesehariannya, Iwan terus bergiat diri dalam menuntut ilmu. Dan dengan kecerdasannya, Iwan kemudian berhasil meraih bangku kuliah tanpa harus mengikuti ujian masuk. Berbagai tantangan yang berhasil ia taklukkan, baik dalam kehidupan maupun pendidikannya, telah menempa Iwan menjadi sosok yang lebih kuat dan optimis dalam memandang masa depannya. Dan secara perlahan, kerja keras yang selama ini ia lakukan mulai membuahkan sukses. Sebuah kesuksesan yang bahkan mampu melebihi impian masa kecilnya untuk dapat memiliki sebuah kamar tidur sendiri di rumahnya.

Hal yang paling membedakan 9 Summers 10 Autumns dari kebanyakan film drama bertema sama adalah film ini tidak melulu berkonsentrasi pada bagaimana sang karakter utama berusaha untuk meraih mimpi maupun memperbaiki kehidupannya. Dengan naskah cerita yang ditulis oleh Ifa Isfansyah, Fajar Nugros dan Iwan Setyawan sendiri, 9 Summers 10 Autumns justru memberikan porsi penceritaan yang cukup besar kepada karakter keluarga Iwan dimana digambarkan keluarga adalah bagian yang tidak dapat terpisahkan dari pribadi karakter Iwan dan akhirnya justru menjadi pemicu dirinya untuk berusaha untuk melakukan berbagai hal terbaik untuk kehidupannya. Dengan bekal prinsip itulah sutradara film, Ifa Isfansyah, kemudian mengeksplorasi naik turunnya hubungan yang terjadi antara karakter Iwan dengan keluarganya. Hasilnya, meskipun tanpa kehadiran deretan konflik yang dapat dikategorikan istimewa, 9 Summers 10 Autumns tetap mampu tampil hangat dan menarik dalam penceritaannya.

Tidak hanya menunjukkan kemampuannya dalam bercerita dengan (sangat) lancar, 9 Summers 10 Autumns juga memamerkan bagaimana Ifa mampu dengan demikian jeli memperhatikan setiap detil yang dibutuhkan agar cerita yang ia kembangkan dapat  tampil semakin lugas – sebuah kualitas yang acapkali ia tunjukkan dalam setiap film yang ia arahkan, terutama Sang Penari (2011) yang kualitasnya masih sukar ditandingi hingga saat ini. Ifa, dengan dukungan talenta akting dan produksi yang ia miliki, mampu memberikan arahan yang tepat kepada setiap jajaran pemeran filmnya untuk memberikan penampilan yangmeyakinkan. Begitu pula dengan kualitas tata produksi, mulai dari tata musik, sinematografi hingga desain produksi, yang terancang demikian rapi dan tampil saling berpadu kuat dalam mengisi atmosfer emosional presentasi cerita.

Berbicara mengenai penampilan departemen akting, 9 Summers 10 Autumns berhasil hadir dengan kualitas akting yang begitu solid dari setiap pemerannya. Sebagai karakter Iwan Setyawan, Ihsan Tarore mampu menghidupkan karakter yang ia perankan dengan begitu meyakinkan – mulai dari tutur bahasanya, gerak tubuh hingga selera fashion karakter tersebut. Alex Komang dan Dewi Irawan hadir dalam dua karakter yang saling bertolak belakang satu sama lain namun jelas terlihat sama-sama tak terpisahkan. Kerasnya karakter Bapak yang diperankan Alex Komang serta kelembutan karakter Ibuk yang dihadirkan Dewi Irawan mampu terefleksi dengan baik pada diri karakter Iwan Setyawan berkat chemistry yang terjalin meyakinkan antara ketiga aktor. Para pemeran pendukung seperti Agni Pratistha, Ence Bagus, Epy Kusnandar dan, khususnya, Ria Irawan, juga menambah solid kualitas performa departemen akting film ini.

9 Summers 10 Autumns mungkin hanyalah salah satu dari sekian banyak kisah yang berusaha untuk menginspirasi maupun menyentuh penontonnya lewat paparan cerita mengenai kisah sukses sang karakter utama. Konflik yang ditawarkan juga tidak sedramatis kebanyakan film-film sejenis. Yang membedakan film ini adalah bagaimana cara Ifa Isfansyah memaparkan kisahnya. Daripada berfokus pada perjalanan sang karakter utama seutuhnya, naskah arahan Ifa bersama dengan Fajar Nugros dan penulis novel yang menjadi sumber jalan cerita film ini, Iwan Setyawan, justru memaparkan kehidupan para karakter keluarga yang berada di sekitar sang karakter utama yang secara perlahan justru menjadi pendorong karakter tersebut untuk melakukan berbagai motivasi tindakannya. Dan dengan pengarahan Ifa yang begitu kuat kepada alur cerita, departemen akting serta produksi filmnya, 9 Summers 10 Autumns mampu menjelma menjadi sebuah penceritaan drama yang humanis, meyakinkan serta tampil dengan sisi emosional cerita yang begitu hangat dalam menyentuh tiap penontonnya. Salah satu film Indonesia terbaik tahun ini!

popcornpopcornpopcornpopcorn3popcorn2

9 Summers 10 Autumns (Angka Fortuna Sinema, 2013)
9 Summers 10 Autumns (Angka Fortuna Sinema, 2013)

9 Summers 10 Autumns (2013)

Directed by Ifa Isfansyah Produced by Arya Pradana, Edwin Nazir, Diana Nazir Written by Ifa Isfansyah, Fajar Nugros, Iwan Setyawan (screenplay), Iwan Setyawan (novel9 Summers 10 AutumnsStarring Ihsan Tarore, Dewi Irawan, Alex Komang, Agni Pratistha, Dira Sugandi, Hayria Faturrahman, Ence Bagus, Ria Irawan, Epy Kusnandar, Shafil Hamdi Nawara, Swasti Nuswantari, Ida Ayu Wadanthi Purnama Dewi, Ade Irawan Music by Elfa Zulham Cinematography Gandang Warah Editing by Edi Cahyono Studio Angka Fortuna Sinema Running time 114 minutes Country Indonesian Language Indonesian, English

8 thoughts on “Review: 9 Summers 10 Autumns (2013)”

    1. Iyah. Maaf yah sedikit lama publish-nya. Sedikit (sok) sibuk sih akhir-akhir ini.

  1. Dulu, saat sang Penari-nya Ifa isfansyah juga terlambat diposting, sekarang pada saat 9 summers-nya ifa isfasyah juga terlambat di posting, walau keduanya di rating sangat tinggi, tapi sedikit terlambat dan bisa jadi dibidokop udah ga tayang. But, yang penting Ifa Isfansyah Sutradara yang Luar Biasa !!! BRAVO!

    1. Kalau ‘Sang Penari’ kemaren karena Medan dapat giliran bulan berikutnya, Mas. Gak sama dengan jadwal rilis film awal. Tapi benar… Ifa selalu dapat diandalkan kualitas filmnya.

  2. Saya setuju sekali. Film ini sederhana tapi pesan-pesan yang disampaikan lewat film ini sampai ke penonton. Great movie!

  3. kalo kata saya film ini kok biasa aja ya, cuman nyeritain si bayek dari lahir sampe gede, gitu doang

    ga berasa kalo dia lagi ngelewatin 9 Summers 10 Autumns, gitu menurut saya sih

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s